Azabdan Sengsara dunia ini sudah tinggal di atas bumi, berkubur dengan jazad badan yang kasar itu. Kelebihan : 1. Cerita ini mengandung berbagai pesan yang baik untuk para remaja yang biasanya mudah putus asa hanya karna suatu masalah kecil. 2. Menggunakan ungkapan yang menunjukkan nilai kesastraan. 3. Orangtuanya meminta teman saya menceraikan istrinya. Saya juga tidak tahu karena teman saya tidak menceritakan alasannya. Bagaimana seharusnya sikap teman saya dalam menanggapi permintaan orang tuanya? Terima kasih. Wassalamu 'alaikum wr. wb (hamba Allah/Jakarta) Jawaban. Wassalamu 'alaikum wr. wb. Penanya dan pembaca yang budiman. PemakaianBahasa Melayu dari Novel berjudul "Azab dan Sengsara" karya Merari Siregar Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Bahasa Indonesia Guru pengampu: Muhammad Adi Alvian, S.Pd Disusun Oleh: Nurul Amalia (183027) XI MIA 3 MADRASAH ALIYAH NEGERI 11 JAKARTA Jl. H Gandun 60 RT 007 RW 08 Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan 2019 KATA PENGANTAR Segala puji hanya bagi Allah yang Maha Semakintua usia orang tua berarti semakin lama orang tua bersama anak. Hal ini dapat menyebabkan 'Si Anak' merasa berat sehingga dikhawatirkan akan berkurang berbuat baiknya, karena segala sesuatunya diurusi oleh anak dan keluarlah perkataan 'ah' atau membentak atau dengan ucapan, "Orang tua ini menyusahkan", atau yang lain. Jadi secara tematik, novel Azab dan Sengsara, belumlah secara tajam mempermasalahkan perkawinan dalam hubungannya dengan adat. Ini ringkasannya Aminuddin adalah anak Baginda Diatas, seorang kepala kampong yang terkenal kedermawanan dan kekayaannya. Masyarakat disekitar Sipirok amat segan dan hormat kepada keluarga itu. Mariaminsangat menderita akibat tingkah laku ayahnya. Ia selalu dihina oleh warga kampung, karena hidupnya sengsara, cinta kasih wanita yang berbudi luhur ini dengan Aminu'ddin pun mendapat halangandari kedua orang tua Aminu'ddin. Persahabatan Aminudin dan Mariamin terjalin semenjak masa kanak-kanak. cZJ7t. Azab anak durhaka kepada orang tua – Anak adalah suatu amanah atau titipan dari Allah SWT yang harus dijaga oleh setiap orang tua. Tentunya mereka bertanggung jawab atas segala macam kebutuhan anak-anaknya, mulai dari pemberian sandang pangan, kasih sayang dan pendidikan agar kelak anak tumbuh menjadi generasi berkualitas dan berakhlakul karimah. Begitupun sebaliknya, anak juga diwajibkan menghormati kedua orang tuanya terutama ibu. Sebab, perjuangan ibu ketika ia mengandung selama 9 bulan tentu sangatlah berat. Bahkan, ibu bertaruh nyawa untuk melahirkan, menyusui dan merawat anaknya hingga tumbuh besar. Sedangkan peranan ayah adalah mencari nafkah demi memenuhi segala kebutuhan keluarga. Sungguh, jasa kedua orang tua itu tiada bandingnya. Azab Anak Durhaka Kepada Orang Tua Allah SWT berfirman وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَانًا ۖ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهًا وَوَضَعَتْهُ كُرْهًا ۖ وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلَاثُونَ شَهْرًا “Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah pula. Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan.” Al-Ahqaf15 Ciri-ciri Anak Durhaka Menurut Islam Islam mengajarkan seorang anak untuk berlaku sopan dan bertutur kata yang lembut kepada orang tuanya. Adapun mereka yang berkata kasar, membentak, memukul, memasang muka masam di depan orang tua, maka perlakuan-perlakuan tersebut dikategorikan dalam perbuatan durhaka. Azab Anak Durhaka Kepada Orang Tua Berikut beberapa ciri anak durhaka menurut pandangan islam dan Al-Quran 1. Berkata “Ah” dan membentak orang tua Islam mewajibkan setiap anak untuk berbuat baik kepada orang tuanya. Bahkan berkata “ah” pun juga dilarang. Apalagi meninggikan nada suara di depan orang tua atau membentak, sungguh perbuatan tersebut benar-benar dilarang oleh Allah SWT. Azab Anak Durhaka Kepada Orang Tua Allah berfirman dalam surat Al-Isra’ ayat 23 yang artinya “Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” 2. Membuat orang tua bersedih dan menangis Setiap orang tua pasti berusaha memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Mereka rela melakukan apapun demi melihat senyum anaknya. Lalu, bagaimana jika kita sebagai anak tega membuat orang tua bersedih bahkan menangis? Tentu perbuatan tersebut dapat menjadi dosa besar untuk kita. Ibnu Umar berkata “Tangisan kedua orang tua termasuk kedurhakaan yang besar.” HR. Bukhari 3. Menelantarkan dan tidak melayani orang tua Sejak kecil, mereka merawat kita, menyusui, membantu buang air, memberi makan dan minum, mengajari kita berbicara dan berjalan. Segala sesuatu mereka berikan secara ikhlas tanpa mengharapkan imbalan. Di saat kedua orang tua kita telah berusia lanjut, maka kewajiban kita untuk merawatnya. Jangan sampai kita menelantarkan orang tua hanya karena mereka telah pikun. Jika kamu berbuat demikian, sama saja kamu telah berbuat durhaka kepada orang tua. Azab Anak Durhaka Kepada Orang Tua Allah SWT berfirman dalam surat Al Ahkaf ayat 15 yang artinya “Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandung dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah pula. Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila ia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo’a. “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhoi, berilah kebaikan kepadaku dengan memberikan kebaikan kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” 4. Memasang muka cemberut di depan orang tua Banyak sekali orang yang terlihat ceria dan murah senyum dihadapan kawan-kawannya. Tapi saat di rumah, ia selalu memasang muka cemberut di depan orang tuanya. Ketika diajak berbicara oleh ibuk-bapaknya, ia hanya diam dan kadang menjawab sinis sepatah atau dua patah. Ketahuilah, orang tuamu adalah orang yang paling berhak memperoleh senyummu. Mereka yang capek merawatmu, bukan teman-temanmu! Jadi janganlah sekali-kali memasang wajah masam dihadapan mereka. Jika ada masalah, sebaiknya ceritakan secara baik-baik. Azab Anak Durhaka Kepada Orang Tua 5. Tidak menuruti perintah orang tua Misalnya saja, orang tua meminta bantuan untuk membelikan bumbu masak, lalu si anak malas dan tidak mau pergi. Begitu juga saat disuruh sholat dan anak tidak mendengarkan. Perbuatan-perbuatan yang demikian adalah termasuk durhaka kepada orang tua. 6. Mencela orang tua Janganlah sekali-kali kamu menghina orang tuamu. Seburuk apapun rupanya, walaupun mereka sangat miskin dan tidak berpendidikan, kamu tetap harus menghormati dan menyayangi mereka. Ingatlah suatu hadits yang berkata “Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua dan murka Allah tergantung pada murka orang tua.” Adabul Mufrod no. 2, shahih 7. Tidak mengakui mereka sebagai orang tua Seorang anak yang tidak mengakui kedua orang tuanya, karena alasan apapun termasuk malu adalah tindakan yang sangat berdosa. Sampai kapanpun orang tua tetap menjadi orang tua. Sebanyak apapun hartamu tidak akan mampu menembus kasih sayang mereka. Jangalah kamu sia-siakan orang tuamu. Apalagi sampai melupakannya. Sungguh itu perbuatan durhaka yang dimurkai Allah SWT. Azab Anak Durhaka Kepada Orang Tua Bagi orang-orang yang durhaka kepada orang tua, mereka tidak hanya merasakan azab di akhirat. Selagi mereka masih di dunia, hidupnya akan ditimpa kesengsaraan tiada akhir. Bahkan saat sakaratul maut pun juga sulit. Adapun azab-azab yang diterima oleh anak durhaka, diantaranya Shalatnya tidak diterima di sisi Allah SWT Sia-sia saja shalatnya orang-orang yang durhaka kepada orang tuanya. Walaupun sekhusyuk apapun, tetap saja Allah SWT menolaknya. Azab Anak Durhaka Kepada Orang Tua Sebagaimana dijelaskan dalam hadits “Allah tidak akan menerima shalat orang dibenci kedua orang tuannya yang tidak menganiaya kepadannya”. Abu al-Hasan bin Makruf Diharamkan masuk surga Mereka juga diharamkan mencium aroma surga ataupun masuk kedalamnya. Sebagaimana hadits yang berbunyi “Ada tiga jenis orang yang diharamkan Allah masuk surga, yaitu pemabuk berat, durhaka terhadap kedua orang tua, dan seorang dayyuts merelakan kejahatan berlaku dalam keluargannya, merelakan istri dan anak perempuan selingkuh.” HR. Nasa’i dan Ahmad Dibenci oleh Allah SWT Jika kamu ingin dicintai oleh Allah SWT, maka cintailah kedua orang tuamu. Sebagaimana dijelaskan dalam hadist “Keridhaan Allah tergantung keridhaan orang tua, dan murka Allah pun tergantung pada murka kedua orang tua.” HR. Al-Hakim Ditimpa azab di dunia Orang yang durhaka kepada bapak ibunya tidak hanya memperoleh dosa. Mereka juga akan diazab oleh Allah SWT selagi mereka hidup di dunia. Azab Anak Durhaka Kepada Orang Tua “Setiap dosa akan diakhirkan oleh Allah sekehendak-Nya sampai hari kiamat, kecuali dosa mendurhakai kedua orang tua. sesungguhnya Allah akan menyegerakan balasan kepada pelakunnya didalam hidupnya sebelum mati”. Dianggap kafir Mendurhakai orang tua termasuk dosa besar, dan orang-orang yang berbuat demikian digolongkan dalam sifat kafir. Sebagaimana hadits yang berbunyi “Jangan membenci kedua orang tuamu. Barang siapa mengabaikan kedua orang tua, maka dia kafir.” Dosa-dosanya tidak diampuni Dari Aisyah ra ia berkata, Rasulullah SAW Bersabda; “Dikatakan kepada orang yang durhaka kepada kedua orang tua, “berbuatlah sekehendakmu, sesungguhnya Aku tidak akan mengampuni. “Dan dikatakan kepada orang yang berbakti kepada orang tua, perbuatlah sekehendakmu, sesungguhnya Aku mengampunimu.” HR. Abu Nu’aim Segala amal perbuatannya dihapuskan Meskipun kamu berbuat baik terhadap semua umat manusia di dunia, tapi kalau kamu durhaka pada orang tuamu, sungguh kebaikanmu itu sia-sia saja di sisi Allah SWT. Azab Anak Durhaka Kepada Orang Tua Sebagaimana hadist yang diriwayatkan oleh Thabrani “Ada tiga hal yang menyebabkan terhapusnya seluruh amal, yaitu syirik kepada Allah, durhaka kepada orang tua, seorang alim yang dipermainkan oleh orang dungu dan jahil”. [ Rekomendasi Penerbit Alquran ] Tertarik untuk memesanan alquran atau buku-buku islam di Penerbit Jabal? Silahkan buka website kami Selanjutnya, sampaikan kebutuhan pesanan Anda kepada admin kami. Kontak Penerbit Jabal HP/WA 0853 1512 9995/ 0878 2408 6365Telp/Fax 022-7809282Email penerbit_jabal Jl. Desa Cipadung No 47 Cibiru Bandung Jawa Barat, Indonesia Baca Artikel Lainnya 10 Doa Di Pagi Hari Yang Diajarkan Rasulullah 11 Manfaat Membaca Al Quran 25 Nama Nabi dan Rasul Yang Wajib Diketahui Alquran Custom Alquran Muslimah Doa Agar terhindar Dari Fitnah Dajjal Hadits Tentang Kejujuran Hukum Memegang Al Quran Tanpa Wudhu Hukum Tidak Shalat Jumat Karena Bekerja Larangan Jual Beli Saat Shalat Jumat Penerbit Jabal Adakah Hari Kebersamaan Percetakan Yasin Sejarah Masuknya Islam Ke Indonesia Sejarah Perkembangan Islam Di Indonesia Waktu Terbaik Untuk Mempelajari Al Quran Jakarta - Organisasi PBB yang fokus pada isu anak-anak, United Nations International Children's Emergency Fund atau UNICEF tak hanya memperhatikan kondisi anak di masa pandemi, namun juga para orang tua. Dalam tayangan di laman resmi, konselor UNICEF berbagi tips bagaimana orang tua dapat menerapkan self-care untuk mengelola penulis, sekaligus seorang ibu di Amerika Serikat, Lisa Damour mengatakan, kesehatan mental orang tua dan lingkungan rumah mempengaruhi kebahagiaan anak, terutama di masa pandemi ini. Sebab itu, dalam proses mengasuh anak, hal terpenting bagi orang tua adalah menjaga diri sendiri dulu."Ketika para orang tua mampu menjaga diri dengan baik, otomatis mereka mampu menjaga anak-anaknya dengan lebih baik," kata Lisa Damour. Selama pandemi, segala aktivitas terpaksa dilakukan di rumah. Mulai dari makan, bermain, hingga bersekolah. Karenanya, menurut Damour, suasana di rumah akan sangat mempengaruhi suasana atau atmosfir di rumah, menurut Damour, diciptakan oleh orang tua. "Jika orang tua merasa stres dan kewalahan dengan segala tugas mereka, maka akan sulit menciptakan lingkungan yang mendukung dan positif," ujar dalam tayangan tiga tips self care untuk orang tua dari Lisa DamourMendapat dukunganPastikan setiap orang tua mendapat mendapat dukungan sosial yang baik. Dukungan sosial ini bisa diperoleh dari orang terdekat, seperti pasangan, orang tua, teman dekat, tetangga, kelompok atau komunitas, dan lainnya. Di sana para orang tua merasa diterima, dapat berbagi cerita, dan merasa terhubung satu sama hiburanLisa Damour mengingatkan pentingnya orang tua memiliki hiburan yang membuat mereka bahagia. Dia memakai istilah "happy distraction". Intinya, bagaimana para orang tua bisa menikmati apa yang mereka sukai, misalkan bermain musik, melukis, atau merawat diri. Pengertian lain dalam hal ini adalah me time. "Para orang tua perlu "mengisi ulang" tenaga dan pikiran mereka sehingga memiliki energi positif saat mengasuh anak," Tubuh yang sehatKesehatan adalah yang utama. Ya, para orang tua harus sehat secara fisik. Mereka juga perlu tidur yang cukup, berolahraga, makan makanan bergizi, dan menikmati setiap makanan yang disantap. Jika orang tua pandai merawat diri dan selalu bugar, maka anak juga dapat mencontoh perilaku baik tersebut."Anak-anak belajar mengatasi tantangan dengan melihat bagaimana orang tua mereka menghadapi masa-masa sulit," kata Lisa Damour. "Bersikap baik kepada diri sendiri termasuk contoh positif kepada anak-anak tentang bagaimana mereka harus merawat diri di masa sekarang dan masa depan."BERNADETTE JEANE WIDJAJA UNICEFBaca juga6 Tanda Parenting Anak sudah Tepat atau BelumSelalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari di kanal Telegram “ Update”. Klik Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu. Astagfirullah !! Sungguh Mengerikan Inilah Azab Orangtua Yang Membiarkan Anaknya PACARAN Banyak orang tua kurang peka dengan kemaksiatan yang bernama ”PACARAN”. Padahal aktifitas asusila seperti cumbu rayu, meraba, berciuman, hingga berzina sudah dianggap hal yang biasa dalam pacaran. Orang tua tidak merasa berdosa membiarkan anaknya berpacaran dan masyarakat juga tidak menganggapnya sebagai permasalahan. Akhirnya para remaja tidak malu lagi mempertontonkan tindakan asusila dimuka umum. Keadaan ini semakin diperparah dengan bergentayangnya pornografi dan pornoaksi ke tengah masyarakat melalui berbagai jalur dengan dalih kebebasan berekspresi. Celakanya, konten-konten vulgar tersebut kapan mau bisa diakses dengan mudah dan nyaman melalui ponsel. Disisi lain, kondisi perekonomian dan gaya hidup konsumtif juga membelit remaja. Santer terdengar ada segolongan remaja yang melacurkan diri demi ambisi memiliki gadget baru, parfum mahal, baju keren, dan barang mahal lainnya. Na’udzubillah... Baca Juga Remaja yang Masih PACARAN Akan PUTUS Setelah Membaca Artikel Ini, Bantu Sebarkan! Sesungguhnya islam tidak hanya mengharamkan zina, akan tetapi juga mengharamkan pendahuluannya hal-hal yang dapat membawa kepada perzinahan, seperti mengharamkan berdua-duaan antara laki-laki dan perempuan, memerintahkan menundukkan pandangan, menjauhi khamar minuman keras/narkoba. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Dan janganlah kalian mendekati zina, sesungguhnya zina adalah perbuatan yang keji dan seburuk-buruk jalan” QS. Al Isra’ 32. Mendekatinya saja dikecam, apalagi sampai melakukannya. Zina adalah pangkal kegelapan di dalam hidup. Pacaran adalah salah satu jalan zina dan yang mengantarkan seorang manusia menuju zina besar. Bagaimanakah kengerian akibat zina di dunia dan akhirat? Apakah orang tua mendapat akibat siksa atas zina pacaran yang dilakukan oleh anak-anaknya? Berikut transkrip ceramah Ustadz Yusuf Mansyur tentang ngeri, mencekam, serta buruknya akibat zina. Semoga Allah Ta’ala melindungi diri, keluarga, dan kaum Muslimin dari segala jenis zina. Aamiin. Hati-hati ye, Mahasiswa-mahasiswi ye, jangan sampai pingin sekolah tinggi, nikahnya telat, tapi, udah main-main. Hancur hidup ente! Anak muda itu, kalau sudah berzina, hancur hidupnye! Bener! Kalau ente pingin tahu bagaimana rasanya dihancurin Allah, berzina aja. Iya! Biar tahu rasanya kayak apa. Makanya, jangan macem-macem. Kalau jadi mahasiswa atau mahasiwi, yang baik-baik. Kalau emang pacaran, pakai sarung tinju. Jadi gak sempat pegangan. Kalau emang naik motor berdua sama pacar, pakai triplek. Bener-bener, nih. Jaga betul, jaga betul. Sebab, nih ya, anak-anak sekarang ini kelakuannya masya Allah baca mengkhawatirkan. Abis, contohnya televisi. Contohnya televisi. Contohnya televisi. Jadi, pegangan tangan sudah tidak apa-apa. Cium pipi kanan-pipi kiri; gak apa-apa. Padahal, bahayanya itu na’udzubillah… Itu kalau laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim pegangan tangannya, ibunya itu-nanti di dalam kubur-dibawain batu neraka oleh malaikat Zabaniyah. Lah, malaikat Zabaniyah kan tempatnya di neraka, tapi bisa naik tuh ke kuburan seraya membawa kerikil. Kerikil tersebut sudah dipanasin di neraka berjuta-juta tahun. Kerikil tersebut diletakkan di telapak tangan ibunya, lalu si ibu disuruh menggenggam. Gara-gara menggenggam batu tersebut, ubun-ubun otak ibunya hancur. Itu merupkan siksa yang paling rendah bagi seorang ibu orang tua jika anaknya berzina. Makanya, Bu, penting ngasih tahu ke anak, “Sini, nak. Kamu sayang atau tidak sama Emak? Kalau sayang, jangan sampai kamu dipegang oleh orang lain, kecuali suami kamu nanti.” Bener itu! Nah, kalau si anak benar-benar berzina, siksanya lebih kejam lagi. Ibu-ibu yang sudah di alam kubur, malaikat Zabaniyah itu naik ke alam kubur dengan membawa tombak enam belas mata. Tombak tersebut dihujamkan ke tubuh si mayit yang anaknya berzina. Hal itu merupakan balasan kepada orang tua karena tidak mendidik anak hingga sampai berzina. Ibu yang di alam kubur bisa mengutuk si anak, “Gak ridha saya. Anak saya mempersembahkan perbuatan buruk!” Kutukan ibu di alam kubur itu yang membuat si anak hidup susah di dunia sehingga; mencari kerja gak ketemu, begitu kerja tidak cukup, ketika usaha berhutang. Itu, jawabannya cuma satu; tuubuu illallah, bertaubat kepada Allah. Serem. Serem. Makanya, jangan main-main! Jangan pacaran! Gak ada judulnya pacaran. Gak ada! Pacaran islami, gak ada! Gak ada pacaran islami! Bener! Gak ada! Subhanallah deh… Mendingan kita sehat dan selamat daripada urusannyaribet. Nah, orang-orang ini sekarang sudah tidak belajar urusan ribet. Yang dipelajari hanya urusan enak, tapi urusan ribet tidak dipelajari. Mudah-mudahan jadi ingetan. Jadi, pas mau dipegang sama pacarnya, si anak akan bilang, “Maaf, Bang. Gak, Bang. Ntar daripada Emak ane susah. Jadi, kalau Abang mau, lamar aja, Bang.” Masih mau berpacaran? Na’udzubillahi min dzalik. Mohon Bagikan info penting ini kepada semua orangtua dan para remaja Sumber [BersamaDakwah] Semoga bermanfaat dan menjadi pengingat bagi kita semua akan bahaya pacaran BuatUnggah Video Video SayaAnalisis DataKelola InteraksiHalaman utamaAnimeTrendingKategoriLIVEMasuk untuk lihat konten yang Anda ikutiTentang kamiHubungi kamiDapatkan aplikasiSyarat LayananKebijakan PrivasiKeluhan pelanggaran© 2023 Bstation Feedback Melaporkan237 Ditonton09/05/2023Dilarang memposting ulang tanpa izin dari 0 Pengikut 412 VideosDirekomendasikan untukmuSemuaAnime100cara Ditonton024Aamiin 😥 Ditonton024masyaallah ustazah 😄 Ditonton026sad moment 🗿🗿wannabeanimeww79 Ditonton25058GLADIATOR 2000 SUB INDOcakndar8850 Ditonton012One piece hdEzhafad3994 Ditonton016belajar Agama dengan guru yang terpercaya / ilmu nya murniKakaknyaHanawaTaubat26 Ditonton1240Dubu xiaoyao Ep 310 sub Ditonton114Jangan tanya lagi jika paketmu blm sampaiTuan Ditonton049kartun zamaduluFarel Dwiherlambang64 Ditonton057HABIB HUSEIN JAFAR SETUJU Ditonton057APA ITU RENDAH HATI- 2023 islam ryshs dakwahRY SHS CHANNEL80 Ditonton014Anakmu tidak bisa memilih siapa ayahnya, tetapi kamu perempuan bisa memilih siapa Ayah dari anakmuKakaknyaHanawaTaubat260 Ditonton044ujian akan datang kepada siapapunKakaknyaHanawaTaubat16 Ditonton029cara pandang zaman sekarang anehpemuda_HALAL149 Ditonton051berbuat baik kepada orang tuaKakaknyaHanawaTaubat54 Ditonton029pengingat untuk kita semua 😓😢pemuda_HALAL83 Ditonton116buat kalian yang masih ingin pacaran😇pemuda_HALAL154 Ditonton130baik buruk anak, tergantung org tuaKakaknyaHanawaTaubat53 Ditonton057Rasulullah DitontonHalaman utama>orang tua yang mengizinkan anaknya pacaran>Komentar KirimTidak ada hasil yang ditemukan. Bagian Pertama Oleh Abdul Gaffar Ruskhan ‎السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Apa kabar saudaraku? Semoga kita senantiasa dikaruniai Allah SWT kesehatan, diberikan kebahagiaan hidup, dan anak-anak kita menjadi orang yang taat kepada-Nya, dan berbakti kepada orang tuanya, serta orang tua pun bijak terhadap anak-anaknya. Amin! Rasulullah saw. bersabda, أَبْغَضُ الْحَلَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى الطَّلَاقُ “Halal yang paling dibenci Allah adalah talak.” HR Abu Daud, Ibnu Majah, dan Hakim Pernikahan adalah suatu lembaga sakral yang dilakukan oleh sepasang manusia di depan penghulu atas penyerahan wali nikah kepada laki-laki yang akan menjadi suami anaknya. Akad nikah disaksikan oleh dua orang saksi yang tercatat dan banyak pasang mata sehingga dua manusia yang berbedea jenis resmi menjadi suami istri dalam sebuah rumah tangga. Karena itu, ikatan suci itu harus dipertahankan oleh pasangan suami istri sampai kematian yang memisahkannya. Dalam perjalan berkeluarga, pasangan suami istri ada yang mulus dan ada pula yang kandas. Pasangan yang mulus perjalanan rumah tangganya mampu mempertahankanya sampai mereka berketuruanan atau beranak bercucu sehingga dari satu keluarga lahirlah banyak keturunan. Kebahagian berkeluarga dapat mereka rasakan sampai pada usia senja hingga maut yang memisahkan sepasang suami istri itu. Pasangan keluarga yang perjalanannya mulus bukan berarti tidak ada rintangan dan kendala dalam kehidupannya. Rintangan dan kendala itu pasti ada dan itu yang menjadi seni dalam hidup berkeluarga. Namun, pasangan suami itu mampu mengatasinya dengan baik sehingga keluarganya dapat bertahan dengan rukun dan harmonis. Pasangan suami istri yang tidak mulus, perjalanan keluarganya kandas di tengah jalan. Rumah tangganya diwarnai dengan percekcokan sehingga tidak jarang berakhir dengan perceraian. Penyebabnya bermacam-macam. Namun, tidak jarang pula penyebabnya karena senang dan tidak senang atau kebencian yang muncul belakangan dari orang tua, baik dari pihak suami maupun dari pihak istri. Bisa juga karena apa yang diberikan suami tidak sesuai dengan keinginan orang tua yang terlalu berlebihan. Misalnya, orang tua ingin melihat anaknya berkecukupan seperti keluarga anaknya yang lain, keponakannya, atau anak temannya. Sementara itu, mantunya tidak mampu memenuhi keingian mertuanya. Di pihak lain orang tua suami tidak berkenan terhadap mantunya karena mantunya kurang perhatian kepadanya, tidak memberi setiap apa yang dimintanya, dan tidak mau datang ke rumahnya setiap waktu yang diharapkannya. Akibatnya, orang tua suami kesal dan benci kepadanya. Sering terjadi kesalahpahaman antara mantu dan mertua. Sementra itu, suami kurang peka terhadap masalah yang terjadi itu. Puncaknya, mertua meminta anaknya untuk menceraikan mantunya. Sebetulnya, orang tua yang bijak adalah orang tua yang mampu memberikan ketenangan dan kebahagiaan kepada keluarga anaknya. Jika ada persoalan antara orang tua dengan mantunya, orang tua harus membicarakannya dengan baik kepada anaknya agar anaknya dapat menasihati mantunya supaya berbuat baik kepada orang tua. Hal itu merupakan tanggung jawab anaknya agar hubungan antara orang tua dan menantunya baik dan rukun. Orang tua harus bersabar untuk mencari penyelesaian yang baik. Jika belum ada tanda-tanda yang lebih baik, dicari jalan yang terbaik selama orang tua tidak meresa benar sendiri. Bisa jadi kesalahan itu berawal dari orang tua sendiri. Kesalahaan itu belum tentu dari menantu. Jika kedua belah pihak merasa tidak ada yang benar sehingga masing-masing menyadari kesalahannya, titik temu sudah mendekati pilihan yang terbaik. Siapa pun yang memberi maaf, itulah mukmin yang hakiki yang merupakan insan bertakwa. Jika orang tua menginginkan juga agar anaknya menceraikan anaknya, orang tua harus sadar bahwa cerai talak merupakan perbuatan halal yang paling dibenci oleh Allah SWT. Hadis Rasulullah saw. di awal tulisan ini menjelaskan bahwa “perbuatan yang halal yang dibenci Allah adalah talak”. Talak adalah hak suami, bukan hak orang tua. Yang dapat menjatuhkan talak adalah suami. Perceraian gampang dijatuhkan, tetapi akibatnya merugikan banyak orang. Paling tidak suami istri harus berpisah. Bahkan, yang merasakan dampaknya adalah anak-anak yang memerlukan kasih sayang dan keberadaan ayah bundanya di tengah-tengah mereka. Bisa jadi orang tua membujuk cucu-cucunya yang ditinggal bapak/ibunya akan berkata, “Kan ada Kakek dan Nenek.” Orang tua yang masih setia dengan pasangannya mesti bertanya, “Jika perceraian itu tejadi pada keluarga kami, bagaimana perasaan anak-anak?” Kita yang sudah menjadi bapak dan ibu tidak dapat membayangkan apakah ada ibu atau bapak yang lain dari anak-anaknya? Ibu atau bapak kandung hanya satu di dunia ini. Yang ada bapak tiri, bapak angkat, bapak guru, dan bapak kepala? Tidak dapat dicari gantinya bapak dan ibu kandung itu. Bayangkan ketika cucu-cucu kita sedang senang-senang dengan orang tua mereka. Karena kebencian dan ketidaksenangan terhadap mantu, orang tua sampai hati memisahkan ayah bundanya? Saya banyak melihat dan menyelesaikan kasus perceraian karena keinginan orang tuanya. Yang memprihatinkan adalah pada saat terjadi kondisi “paceklik” di dalam keluarga. Usaha bangkrut, utang banyak di bank, belum lagi tagihan hampir setiap hari datang. Kesulitan ekonomi itu pasti akan terjadi dalam kehidupan. Maju mundurnya usaha akan dialami oleh setiap pedagang, pengusaha, atau pebisnis. Melihat kondisi seperti itu mertua kalang kabut karena dukungan dana selama ini kepada anaknya bukan hanya berkurang, tetapi hilang sama sekali. Mertua yang bijak mesti memberikan dukungan moral kepada mantu dan anaknya. Berikan motivasi agar keluarganya bangkit. Jika ada kelebihan uang, bantu mantu yang juga anak kita dengan modal seberapanya. Jangan hasut anak kita, “Karena suamimu tidak bisa membahagiakan kamu, minta cerai saja!” Padahal, anaknya tidak mau mengajukan cerai khuluk atau fasakh. Justru mertua yang berinisiatif mengajukan fasakh anaknya ke pengadilan. Surat pengajuan cerai dilayangkan ke pengadilan. Mantu tidak pernah datang ke pengadilan karena tidak ingin bercerai dengan istrinya. Setelah beberapa kali persidangan, keluarlah surat cerai yang diajukan oleh mertua itu. Sementara itu, mantu merasa tidak pernah menceraikan istrinya. Hebat bukan peran orang tua memisahkan keluarga yang utuh sehingga anak-anak pun juga tidak boleh dipertemukan dengan bapaknya. Hebat bukan mertua seperti itu yang memutus hubungan keluarga suami istri dan anak-anaknya? Orang tua yang turut campur memisahkan keluarga anaknya ada baiknya memahami hadis Rasulullah saw. ini, إِنَّ إِبْلِيسَ يَضَعُ عَرْشَهُ عَلَى الْمَاءِ ثُمَّ يَبْعَثُ سَرَايَاهُ فَأَدْنَاهُمْ مِنْهُ مَنْزِلَةً أَعْظَمُهُمْ فِتْنَةً يَجِىءُ أَحَدُهُمْ فَيَقُولُ فَعَلْتُ كَذَا وَكَذَا فَيَقُولُ مَا صَنَعْتَ شَيْئًا قَالَ ثُمَّ يَجِىءُ أَحَدُهُمْ فَيَقُولُ مَا تَرَكْتُهُ حَتَّى فَرَّقْتُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ امْرَأَتِهِ – قَالَ – فَيُدْنِيهِ مِنْهُ وَيَقُولُ نِعْمَ أَنْتَ “Sesungguhnya iblis singgasananya berada di atas laut. Dia mengutus para pasukannya. Setan yang paling dekat kedudukannya adalah yang paling besar godaannya. Di antara mereka ada yang melapor, Saya telah melakukan godaan ini.’ Iblis berkomentar, Kamu belum melakukan apa-apa.’ Datang yang lain melaporkan, Saya menggoda seseorang sehingga ketika saya meninggalkannya, dia telah bepisah talak dengan istrinya.’ Kemudian, iblis mengajaknya untuk duduk di dekatnya dan berkata, Sebaik-baik setan adalah kamu.’” HR Muslim 2813 dari Jabir. Ternyata jika terjadi perceraian antara suami istri ada yang senang dan bangga. Jalan yang dilakukannya bermacam-macam. Ada yang melalui suami atau istri, bahkan ada perceraian itu melalui upaya orang tua. Siapa yang menang dan siapa yang senang jika perceraian itu terjadi? Itulah setan yang kadang-kadang menjelma sebagai manusia, termasuk merasuk kepada orang tua. Artinya, yang berhasil memisahkan suami istri adalah setan yang paling baik berdasarkan hadis itu. Nauzubillah! Anak tidak harus mengikuti orang tua jika ada upaya orang tua menyuruh anaknya untuk berpisah dengan istrinya tanpa ada alasan yang dibolehkan menurut syarak. Rasulullah bersabda, انما الطاعة في المعروف “Ketaatan pada orang tua hanyalah pada hal yang berkaitan dengan kebaikan.” HR Bukhari-Muslim Dalam hal ini, Ibnu Taimiyyah dalam Al-Fatawa al-Kubra III/331 menyatakan, “Tidak halal bagi seorang suami menceraikan istrinya karena perintah ibunya. Walaupun anak, perbuatan menceraikan istri bukanlah bagian dari berbakti.” Bersambung besok Bagi yang ingin wakaf tunai untuk pembangunan pesantren Almuflihun yang diasuh oleh ust. Wahyudi Sarju Abdurrahmim, silahkan salurkan dananya ke Bank BNI Cabang Magelang dengan no rekening 0425335810 atas nama Yayasan Al Muflihun Temanggung. SMS konfirmasi transfer +201120004899 Rencana itu tentunya mengundang ragam reaksi

azab orang tua yang menceraikan anaknya