COVID19 "Gaya Hidup Sehat Keluarga & Lansia di Tengah Pandemi di Tokopedia ∙ Promo Pengguna Baru ∙ Cicilan 0% ∙ Kurir Instan. SUNARTO S. H. DIREKTORAT RESERSE NARKOBA POLDA JAWA TENGAH. TUPOKSI TUGAS POKOK & FUNGSI DIREKTORAT RESNARKOBA POLDA (Peraturan Kapolri Nomor : Perkap/22/Ix/2010, Tgl 14 Sept 2010) TUGAS Menyelenggarakan penyelidikan dan penyidikan TP penyalahgunaan Narkoba, penyuluhan dan pembinaan dalam rangka pencegahan & rehabilitasi korban penyalahgunaan Gayahidup sehat sudah jadi tren. Peluang usaha reseller dropship produk organik sehat juga semakin menarik. Gaya Hidup Sehat Semakin Populer Ditengah Masyrakat Modern; Gaya Hidup Sehat Semakin Populer Ditengah Masyrakat Modern. 0. Wellfarm 2, Feb, 2021. Jadi selain untuk konsumsi sendiri dan keluarga demi memenuhi kebutuhan pola hidup PeranHadis dalam Asbāb al-Nuzūl al-Jadīd: Kritik Hermeneutika Otoritarian Abou Fadl terhadap Metodologi Tafsir Kontemporer M. Amin Abdullah. by Egi Tanadi Taufik and Hadi Wiryawan. Download Free PDF Download PDF Download Free PDF View PDF. Studi islam. by Phiet Niedlich. Melestarikankearifan lokal dan mengemasnya dalam bingkai inovasi kekinian memberi daya ledak untuk bersaing ditengah gaya hidup penduduk dunia era digital. Peran Sektor Logistik Untuk Mendukung Ketahanan di Bidang Kesehatan. Daftar Obat Modern Asli Indonesia April 2020. Jumat, 31 Januari 2020 | 08:40 . 3Contoh Penyimpangan Sosial Positif Dalam Kehidupan Sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari pasti terdapat berbagai macam aturan atau nilai-nilai masyarakat. Aturan-aturan atau nilai-nilai dalam masyarakat ini diharapkan dapat membina semua anggota masyarakat dalam bertindak dan bertingkah laku demi kebaikan bersama. 3oZykC. Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 105 Pertama adalah perubahan fungsi dalam bidang pendidikan. Keluarga yang dahulu bertanggungjawab dalam melatih anak pada usia dini dalam hal isik, mental dan spiritual. Pada zaman modern fungsinya sudah mulai digeser oleh lembaga- lembaga pendidikan anak usia dini. Keluarga yang dahulu berfungsi memberikan pengetahuan tambahan dalam hal kognitif, tentang pelajaran-pelajaran yang ada di sekolah kini fungsinya mulai digeser oleh lembaga-lembaga bimbingan belajar. Namun seiring dengan perkembangan yang terus berjalan fungsi keluarga dalam bidang pendidikan mulai terlihat kembali dengan munculnya model home- schooling. Kedua adalah fungsi sosialisasi anak. Keluarga yang dahulunya bertugas untuk membentuk kepribadian anak, serta memperkenalkan pola tingkah laku, sikap, keyakinan, cita-cita dan nilai-nilai yang dianut oleh kelompok sosial-masyarakat. Pada zaman modern perannya mulai digeser oleh lembaga-lembaga training yang menawarkan jasa pembentukan kepribadian, lembaga-lembaga konseling psikologis yang menawarkan jasa untuk mengetahui bakat dan minat melalui tes psikologi. Ketiga adalah fungsi perlindungan. Keluarga yang dahulunya bertugas untuk memberikan tempat yang nyaman bagi anggota keluarga dan memberikan perlindungan secara isik, ekonomi maupun psikologi bagi seluruh anggotanya. Pada zaman modern fungsinya mulai digeser oleh lembaga-lembaga yang menawarkan jasa-jasa asuransi. Keempat adalah fungsi perasaan, keluarga yang dahulunya bertugas memberikan rasa seperti keintiman, perhatian dan rasa aman yang tercipta dalam keluarga. Pada zaman modern perannya sudah mulai di geser oleh baby-sitter, day care, dan lain sebagainya. Kelima adalah fungsi agama, keluarga yang dahulunya mendorong perkembangan seluruh anggota menjadi insan beragama yang penuh ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta menunjukkan penghayatan dan perilaku nilai-nilai agama. Pada zaman modern perannya sudah mulai digeser oleh guru- guru spiritual yang menawarkan jasa serupa. Keenam adalah fungsi ekonomi. Keluarga yang dahulunya bertugas untuk mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, dan pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Pada zaman modern perannya sudah mulai diganti oleh perencana keuangan. Ketujuh adalah fungsi rekreatif. Keluarga yang dahulunya berfungsi untuk mencari hiburan, memberikan suasana yang segar dan gembira dalam lingkungan keluarga. Pada zaman modern perannya sudah mulai digeser oleh, media cetak, elektronik, media social, time-zone, game-online. 106 Buku Guru Kelas XI SMASMK Kedelapan adalah fungsi biologi. Keluarga yang dahulunya bertugas untuk pemenuhan kebutuhan biologis dan seks suami istri untuk menghasilkan keturunan, memenuhi kebutuhan gizi keluarga, serta memelihara dan merawat anggota keluarga secara isik. Pada zaman modern fungsinya sudah mulai digeser oleh tempat-tempat prostitusi, dokter keluarga, bayi tabung, kloning. Kesembilan adalah fungsi memberikan status sosial. Keluarga yang dahulunya bertanggung jawab mewariskan kedudukan kepada anak-anaknya. Pada zaman modern fungsinya sudah mulai digeser oleh lembaga-lembaga pendidikan tinggi. 3. Pengaruh dari Dampak Modernisasi bagi Kehidupan Keluarga Pada dasarnya dampak dari modernisasi seperti yang telah dijelaskan di atas dapat memberikan pengaruh positif maupun negatif dalam keluarga termasuk keluarga Kristen. Pengaruh positif dari dampak modernisasi menurut Alex Inkeles 1999 adalah membentuk anggota keluarga menjadi pribadi yang menerima dan terbuka pada hal-hal baru, berani menyatakan pendapat, menghargai waktu, memiliki orientasi pada masa depan bukan masa lalu, memiliki perencanaan dan pengorganisasian. Banyak produk dari keluarga modern yang memiliki rasa percaya diri, perhitungan, menghargai harkat hidup manusia lain, percaya pada ilmu pengetahuan dan teknologi, menjunjung sikap imbalan harus sama dengan prestasi kerja. Di samping pengaruh positif, juga di temukan pengaruh negatif yang dihasilkan sebagai dampak modernisasi di atas, di antaranya adalah membentuk seseorang untuk memiliki kecenderungan berpikir dan bersikap pragmatis. Sikapnya terhadap alat-alat modern, terlalu menggantungkan diri pada alat-alat tersebut. Bahkan ada sebagian orang yang menganggap modernisasi dianggap sebagai allah dan dijadikan sebagai tuhan, dan menghilangkan fungsi-fungsi vital keluarga. Modernisasi juga menyebabkan meningkatnya arus urbanisasi, meningkatnya kesenjangan sosial antara keluarga berkemampuan tinggi dan rendah. Pada saat yang sama tingkat pencemaran lingkungan yang diakibatkan limbah-limbah rumah tangga semakin tinggi. Dalam lingkup keluarga muncul kriminalitas dan kenakalan remaja. Juga meningkatnya perilaku menyimpang pada remaja dan orang tua. 4. Keluarga Kristen sebagai “Bejana Tanah Liat” di tengah Dampak Modernisasi Berdasarkan pemahaman yang menyatakan bahwa modernisasi adalah sebuah proses yang terus berubah atau bergeser menuju pada semangat yang terkandung di dalamnya dan beberapa aspek penting yakni efektivitas, eisien, praktis, Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 107 sederhana, menghargai kehidupan dan menghargai waktu. Oleh karena itu, maka keluarga Kristen perlu mengembangkan sikap yang memadai yakni terbuka dan mau menerima dari semua pihak termasuk keluarga terhadap setiap proses perubahan yang diusung oleh zaman modern. Oleh karena itu sepertinya model keluarga sebagai “bejana tanah liat” yang dicetuskan oleh Marjorie homson 2000 dapat menjadi rujukan pembelajaran bagi keluarga peserta didik. Pada dasarnya keluarga sebagai tanah liat ini, esensinya adalah keluarga memiliki sikap dan pemikiran yang tidak kaku, cenderung terbuka, dan dapat menerima perubahan. Keluarga dapat dan bisa dibentuk ulang untuk menerapkan model tersebut. Pada intinya masing-masing anggota keluarga harus menyadari bahwa mereka adalah insan-insan yang tidak sempurna, sehingga menyediakan diri untuk dibentuk oleh Allah dalam setiap tantangan. Dengan keterbukaan yang dimiliki tersebut, keluarga diharapkan dapat lebih menyerap semangat-semangat positif yang ingin dicapai oleh zaman modern. Melalui modernisasi keluarga juga dapat memanfaatkan aspek-aspeknya untuk sarana pengembang iman. C. Penjelasan Bahan Alkitab  1 Samuel 16 1-12 Teks ini bercerita mengenai keluarga Isai yang dapat mengantarkan Daud menjadi raja atas Israel. Namun pencapaian keluarga ini tidak dapat semata-mata dianggap sebagai sebuah keberhasilan. Karena Daud memperoleh tahta sebagai raja dengan jalan merebut kedudukan tersebut secara paksa dari tangan penguasa sebelumnya 161. Kegagalan keluarga ini dalam mendidik Daud untuk dapat menjalani hidupnya juga nampak dari berbagai kebijakan yang diambil oleh Daud ketika ia menjadi raja, yaitu dengan mengupayakan perang, melaksanakan kelicikan, dan memaksakan keadaan damai melalui ancaman yang ia lancarkan ke seluruh daerah yang menjadi kekuasaannya. Oleh karena itu dalam hal ini keluarga Isai dapat dinilai tidaklah secara penuh menjalankan fungsinya untuk membentuk Daud menjadi sosok yang memiliki kepribadian yang teguh dan baik sesuai dengan kehendak Allah. Teks ini memberikan teladan yang kurang baik mengenai kehidupan keluarga kepada kita. Cermin kekeliruan tersebut dapat dilihat melalui kurang berhasilnya keluarga Isai untuk mengarahkan Daud menjadi pribadi yang baik sesuai dengan kehendak Allah. Teladan ini menjadi peringatan bagi kita agar tidak melakukan hal yang sama dengan kisah di atas.  Efesus 5 22-33 Surat Efesus dialamatkan pada orang-orang Kristen yang hidup disituasi kota metropolis, yang penuh dengan peradaban modern. Di tempat ini terdapat kuil- kuil penyembahan untuk dewa-dewi Romawi. Kota ini juga merupakan pusat 98 Buku Guru Kelas XI SMASMK 2. Bentuk Gaya Hidup Modern dalam Keluarga di Indonesia Susanto 1996, mengatakan bahwa bentuk gaya hidup modern yang sedang menjangkiti keluarga di Indonesia di antaranya adalah adalah pola pikir yang menganggap status sebagai sesuatu yang sangat penting. Setiap individu memiliki mobilitas yang tinggi, memiliki kebiasaan untuk bercengkrama di tempat-tempat tertentu, memiliki kebiasaan untuk melakukan olahraga mahal misalnya golf, melaksanakan pernikahan agung, merayakan wisuda, memiliki gaya hidup serba instant, memanfaatkan segala macam jenis-jenis teknologi komunikasi. Sedangkan dalam sumber lain dikatakan bahwa gaya hidup modern seperti yang disebutkan sebelumnya membentuk manusia untuk memiliki kecenderungan bersikap konsumerisme, materialisme, dan hedonisme. Konsumerisme adalah gaya hidup yang menganggap barang-barang mewah sebagai ukuran kebahagiaan dan kesenangan. Materialisme adalah pandangan hidup yang mencari dasar segala sesuatu termasuk kehidupan manusia di dalam alam kebendaan semata-mata dengan mengesampingkan segala sesuatu yang mengatasi alam indera. Hedonisme adalah paham atau pandangan hidup yang menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan materi merupakan tujuan utama dalam kehidupan didunia. Dari paparan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya gaya hidup modern dapat mengarahkan individu untuk memiliki pola perilaku negatif maupun positif. Pemahaman yang keliru terhadap esensi dari gaya hidup modern cenderung membentuk seseorang untuk berperilaku menyimpang. Pemahaman yang benar terhadap gaya hidup modern justru dapat mengarahkan seseorang untuk memiliki perilaku benar sesuai dengan prinsip-prinsip yang tercermin dalam semangat gaya hidup modern seperti yang sudah disebutkan di atas. 3. Peran Keluarga ditengah Gaya Hidup Modern Dalam perspektif Kristiani diungkap bahwa peran keluarga di tengah gaya hidup modern sangatlah penting dan perlu dicermati. Keluarga Kristiani perlu membangun persekutuan antar-pribadi dan melayani kehidupan. Keluarga Kristiani juga dituntut untuk turut serta mengembangkan kehidupan perutusan gereja. Membangun persekutuan antar-pribadi dapat dilakukan dengan meletakkan cinta kasih sebagai asas dan kekuatan yang mempersatukan masing masing anggotanya. Keluarga Kristen perlu menjaga persatuan yang utuh antara suami- istri dan membangun sebuah bentuk persatuan yang tidak terceraikan. Keluarga Kristen yang modern dalam perkembangan keadaan, perlu memberikan penghargaan yang tinggi terhadap hak-hak dan peranan perempuan, hal ini sebetulnya juga menjadi perhatian negara maupun pada aras dunia. Di samping itu keluarga juga perlu menjunjung tinggi hak-hak anak dan menganggap mereka Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 99 memiliki pemikiran yang patut dihargai. Kehadiran orang lanjut usia yang menjadi anggota dalam keluarga juga perlu diperhatikan kebutuhannya dan mendapat penghargaan yang selayaknya. Dalam kaitan dengan perkembagan masyarakat, keluarga dipanggil untuk turut serta dalam mengembangkan masyarakat, karena pada hakekatnya keluarga merupakan sel masyarakat yang pertama dan amat penting. Kehidupan berkeluarga pada hakekatnya merupakan pengalaman hidup bersatu dan berbagi rasa, sadar akan peranan sosial bagi lingkungan. Oleh karena itu, keluarga Kristen perlu menyadari akan rahmat dan tanggung-jawabnya bagi masyarakat. Di tengah perubahan keadaan dan masyarakat keluarga perlu terlibat dalam hidup dan perutusan gereja. Hal itu dapat dilakukan dengan cara sungguh-sungguh membangun persekutuan keluarga yang beriman secara kokoh. Justru di tengah perubahan yang ada, keluarga Kristen harus mampu membangun persekutuan antar anggotanya untuk terus menerus berdialog dengan Tuhan melalui berbagai cara. Melalui keluarga kita bisa membangun persekutuan dengan orang lain dan kebutuhan sesama. Oleh karena itu, keluarga Kristen diharapkan dapat melakukan iltrasi atau menyaring pengaruh negatif dari gaya hidup modern. Dengan demikian di tengah-tengah arus modernisasi keluarga Kristen mampu menjadi agen penanaman semangat positif yang tercermin dalam gaya hidup modern. C. Penjelasan Bahan Alkitab  Kejadian 35 22b-29 Teks ini mengungkap tentang keluarga Yakub yang memiliki tiga belas orang anak Yakub, yakni yang bernama Yusuf. Yusuf pun tumbuh dengan sangat baik dan menjadi anak yang baik pula. Namun oleh karena sikap dari Yakub yang sangat pilih kasih terhadap anak-anaknya, maka saudara-saudara Yusuf yang lain merasa iri hati. Rasa iri hati ini mengakibatkan mereka membuat rencana jahat untuk si Yusuf yaitu dengan menjualnya sebagai budak. Niat tersebut kemudian direalisasikan dalam bentuk tindakan, pada akhirnya Yusuf dijual dan ia menjadi budak di negeri Mesir. Di tanah Mesir Yusuf menjaga hidupnya tetap berkenan kepada Tuhan maka Tuhan menyertai Yusuf. Ia mengalami keberhasilan atas segala usaha yang dilakukannya di negeri asing. Bahkan karena penyertaan Tuhan, Yusuf dapat menjadi pemimpin di tanah Mesir. Dalam hal ini Yusuf dipakai Tuhan untuk menjadi pemelihara hidup bagi suatu bangsa yaitu bangsa Mesir. Selain itu ia juga menjadi pemelihara hidup bagi keluarganya. Dalam ketaatan tersebut Yusuf tumbuh menjadi seseorang yang takut akan Tuhan. Teks ini memberikan pelajaran positif kepada kita semua mengenai ketaatan seseorang kepada Tuhan sebagai pemelihara kehidupan. Yusuf sebagai pemimpin muda di tanah Mesir memiliki gaya hidup modern dan penuh kecukupan bahkan bisa dibilang hidupnya penuh kelimpahan berkat. Meskipun demikian ia 100 Buku Guru Kelas XI SMASMK tetap memiliki keteguhan hati untuk memelihara kehidupannya dan kehidupan keluarganya. Walaupun keluarganya pernah membuangnya, namun ia mampu merubah keluarganya menjadi lebih baik, hidup berkecukupan dan seturut dengan kehendak Tuhan.  Matius 19 16-26 Teks ini berbicara mengenai orang muda yang kaya dan tentu saja memilik gaya hidup modern pada zaman itu. Akan tetapi, hidupnya yang bergelimangan harta dan gaya hidup yang up to date, menjadikannya puas dengan hidupnya itu. Ia mengalami kekosongan dan kebimbangan hidup yang membuatnya harus mencari jawaban kepada Tuhan Yesus. Ketika Tuhan Yesus memberi jawaban atas pertanyaan hidupnya, orang muda itu menjadi sedih akibat dari sangat banyaknya harta benda yang dia miliki. Ia mengalami kebingungan atas pilihan hidup yang ingin ia jalani. Namun di tengah kebimbangan tersebut ia lebih memilih untuk hidup dengan harta-harta duniawinya, sehingga ia terjebak dalam pengaruh buruk dari gaya hidup yang ia pilih. Anak muda tersebut lebih mengasihi kehidupan duniawi yang menjadi gaya hidupnya, dibanding sumber kehidupan itu sendiri. Sehingga ia harus rela kehilangan Kristus Tuhan sebagai sumber dari segala kehidupan yang ia miliki di dunia. Teks diatas adalah suatu contoh negatif dari sikap seseorang yang tidak mampu menguasai kehidupannya dan tidak mampu menghindari dampak negatif dari gaya hidup modern yang ia miliki. Akibatya ia kehilangan sumber dari segala kehidupan sejati yaitu Kristus yang adalah Tuhan dan Juruselamat. Melalui teks ini kita di peringatkan untuk tidak bersikap seperti anak muda tersebut. D. Kegiatan Pembelajaran Pengantar Guru meminta peserta didik untuk mendengarkan atau membaca cerita Alkitab dalam Matius 19 16-26 yang bercerita mengenai kehidupan anak muda yang kaya. Kegiatan 1 Curah Pendapat Guru meminta peserta didik untuk menjawab beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan gaya hidup modern. Kegiatan 2 Materi Melalui kegiatan ini guru dapat membimbing siswa untuk lebih memahami materi tentang gaya hidup modern. Agar tidak membosankan, materi dapat disampaikan melalui model pembelajaran inkuiri sosialDiscovery atau model aksi-releksi- Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 101 aksi baru. Di sini peran pendidik adalah fasilitator bagi para peserta didik yang mencoba model pembelajaran tersebut. Guru perlu memberikan tanggapan secara positif terhadap apa yang dilakukan oleh siswa. Kegiatan 3 Mengenali Diri Guru membimbing peserta didik dalam kelompok atau individu untuk menggali informasi mengenai bentuk-bentuk gaya hidup modern yang dapat mereka lihat baik secara pribadi, keluarga maupun lingkungan sosial mereka masing-masing. Kegiatan 4 Membuat Tulisan Proyek Guru meminta peserta didik dalam kelompok atau individu untuk membuat tulisan mengenai apa yang mereka temukan ketika melakukan proses menggali informasi tentang bentuk-bentuk gaya hidup modern yang mereka lakukan dan alami di lingkungan keluarga masing-masing. Kegiatan 5 Presentasi Peserta didik baik secara individu maupun kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil yang mereka peroleh dari proses menggali informasi yang telah dikerjakan dengan subjek diri mereka sendiri dan keluarga mengenai bentuk-bentuk gaya hidup modern. E. Penilaian Penilaian sudah diberikan di atas, bukan hanya hasil, namun juga sepanjang proses pengajaran berlangsung. Meskipun demikian tes tetap dapat dilakukan oleh guru untuk mengukur pencapaian indikator kompetensi. Bentuk penilaian juga dapat dilakukan berupa tes lisan, penugasan, penilaian laporan pendek dan penilaian produk. F. Penutup Rangkuman  Gaya hidup modern merupakan sebuah pola hidup yang menyangkut cara bersikap dan berpikir dalam bidang isik, mental dan spiritual, sesuai dengan tuntutan zaman modern, di dalamnya mencerminkan semangat efektif, eisien, praktis, sederhana, menghargai kehidupan dan menghargai waktu.  Dalam perubahan keadaan, keluarga Kristen perlu tetap berpegang pada kehendak Kristus dan berperan sebagai berkat bagi lingkungannya. 102 Buku Guru Kelas XI SMASMK  Baik sebagai gereja maupun anggota masyarakat, sangat penting bagi keluarga Kristen untuk membangun persekutuan antar-pribadi, melayani hidup, turut serta mengembangkan masyarakat, dan juga terlibat aktif dalam hidup dan perutusan gereja. Ayat Emas hari ini Peserta didik diminta untuk melengkapi ayat 1 Timotius 315, menghafal, dan mereleksikan isinya. 1. Lengkapilah bagian yang kosong di bawah ini Jadi jika aku______, sudahlah engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai ________, yakni jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan__________. 2. Secara bergantian dengan teman sebangku, hafalkanlah ayat tersebut 3. Pahami dan releksikanlah makna ayat tersebut bagi kamu Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 103 Penjelasan Bab IX Dampak Modernisasi Bagi Keluargaku Bahan Alkitab 1 Samuel 1 1-16, Efesus 5 22-33 Kompetensi Dasar Menghayati nilai-nilai Kristiani dalam kehidupan keluarga agar siap menghadapi gaya hidup modern Mewujudkan nilai-nilai Kristiani dalam kehidupan untuk menghadapi gaya hidup modern Menjelaskan pentingnya nilai-nilai Kristiani dalam kehidupan keluarga untuk menghadapi gaya hidup modern Berperan aktif mewujudkan nilai-nilai Kristiani dalam kehidupan keluarga untuk menghadapi gaya hidup modern Indikator • Menjelaskan pengertian modernisasi • Mendeskripsikan dampak modernisasi bagi kehidupan keluarga • Menjelaskan pengaruh modernisasi bagi kehidupan keluarga • Memaknai peran keluarga sebagai bejana tanah liat ditengah dampak modernisasi • Mengamati sikap keluarga peserta didik dalam menanggapi laju modernisasi A. Pengantar Modernisasi merupakan produk peradaban abad 20 dari dunia Barat yang dampaknya masih dirasakan sampai pada abad 21. Indonesia sebagai negara dunia ketiga mengenal modernisasi dari penjajahan yang dilakukan oleh bangsa-bangsa Barat, baik secara kultural, sosial, politik dan ekonomi. Proses modernisasi yang berlangsung di Indonesia membuat bangsa ini termasuk keluarga-keluarga Kristen memiliki kecenderungan untuk terjebak dalam dampak negatif dari proses yang terus berlangsung. Berdasarkan latar belakang tersebut maka pembelajaran pada 104 Buku Guru Kelas XI SMASMK bagian ini bertujuan untuk memperkenalkan remaja dengan istilah modernisasi, apa dampaknya bagi kehidupan keluarga Kristen dan bagaimana keluarga pada kurun waktu dewasa ini harus menghayati dan memaknai peran mereka di tengah arus modernisasi yang sedang berlangsung. Melalui pembelajaran tersebut selanjutnya peserta didik diharapkan dapat mencapai beberapa indikator yang telah diuraikan di atas. B. Uraian Materi 1. Pengertian Modernisasi Minggu, 26 Oktober 2014 Bacaan Kejadian 2 18 – 25 & Kolose 3 23 Berbagi Peran di Dalam Keluarga Modern Tema kita kali ini cukup menantang, yakni berbagi peran di dalam keluarga modern. Disini di tekankan untuk keluarga modern, bukan keluarga kuno. Kenapa? karena kita memang hidup di jaman modern. Tentu saja, kita bisa menengok sedikit ke belakang, bagaimana keluarga kuno membagi peran dalam keluarganya. Yang jelas, aturan main atau peran dalam keluarga kuno, sangat berbeda dengan keluarga modern saat ini. Dalam sebuah keluarga kuno, peran seorang ayah, ibu, dan anak-anak sudah sangat jelas, dan konon lebih banyak didominasi oleh ayah atau orang tuanya. Dulu ada istilah seorang isteri sebagai “kanca wingking” saja, alias perannya hanya di belakang saja. Semua keputusan diserahkan pada bapaknya. Bahkan ada juga istilah “isteri itu swarga nunut, neraka katut”. Alias, seorang isteri itu, kalau suaminya masuk surga, ya isteri ikut masuk, tetapi kalau suaminya masuk neraka, ya mau gak mau isteri harus ikut juga. CELAKA!!!. Itulah sedikit gambaran peran keluarga dalam keluarga kuno. Tentu hal ini, tidak lagi berlaku bagi sebuah keluarga modern. Dalam bacaan kita di Kitab Kejadian di atas, sejak awal Tuhan sudah menetapkan bahwa tidak baik manusia itu hidup seorang diri. Maka sejak awal dunia, Tuhan sudah memberikan pasangan atau penolong yang sepadan. Ini menunjukkan bahwa kita sebagai keluarga Kristen modern, patut berkaca pada apa yang telah ditentukan Tuhan sejak semula. Seorang ayah harus mengasihi isteri dan anak-anaknya, seorang isteri wajib tunduk pada suami, dan anak-anak wajib hormat kepada orang tuanya. Semua mesti dijalankan dengan sepenuh hati dan penuh kasih seperti yang dituliskan dalam Kolose 3 23 di atas. Dalam keluarga Kristen modern, meski tugas utama seorang ayah adalah mencari nafkah, tetapi tidak perlu malu di saat libur membantu pekerjaan rumah isterinya, seperti mencuci baju, menyapu, mengepel lantai, ataupun membantu masak di dapur. Bila seorang ayah dengan senang hati melakukan hal ini, niscaya isteri dan anak-anaknya pun pada akhirnya tidak keberatan untuk saling membantu dalam menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan rumah tangganya. Demikian juga bila dalam sebuah keluarga, ternyata justru seorang isteri yang lebih berperan dalam mencari nafkah, maka di saat libur, juga bisa membantu pekerjaan rumah , baik pekerjaan suaminya atau pekerjaan anak-anaknya. Berbagi peran dalam sebuah keluarga Kristen modern, sudah jamak dan lumrah. Tidak perlu canggung untuk menjalankannya, apapun peran itu. Firman Tuhan sangat jelas bagi kita, untuk melakukan apapun yang kita kerjakan dengan sungguh-sungguh seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Rumah keluarga Kristen modern harus menjadi tempat berlabuh yang sejuk dan damai bagi anggota keluarga. Di rumah dan di dalam keluargalah kita bisa menikmati kebahagiaan bersama. Di sanalah Damai Sejahtera Allah di limpahkan. Selamat menjalankan peran masing-masing di dalam keluarga masing-masing. Tuhan memberkati. GW. Comments comments 112 Buku Guru Kelas XI SMASMK pada bagian ini bertujuan untuk memperkenalkan remaja dengan istilah modernisasi, apa dampaknya bagi kehidupan keluarga Kristen dan bagaimana keluarga pada kurun waktu dewasa ini harus menghayati dan memaknai peran mereka di tengah arus modernisasi yang sedang berlangsung. Melalui pembelajaran tersebut selanjutnya peserta didik diharapkan dapat mencapai beberapa indikator yang telah diuraikan di atas. B. Uraian Materi 1. Pengertian Modernisasi Di kalangan para ahli berkembang berbagai macam pengertian mengenai modernisasi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia modernisasi dimengerti sebagai sebuah proses pergeseran sikap dan mentalitas sebagai warga masyarakat untuk dapat hidup sesuai dengan tuntutan masa kini. Schrool 1998 mengungkapkan bahwa modernisasi merupakan penerapan pengetahuan ilmiah pada semua kegiatan, bidang kehidupan, dan aspek kemasyarakatan. Aspek yang paling menonjol dari proses modernisasi adalah perubahan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Iptek yang tinggi. William E. More 2003 mengungkapkan bahwa modernisasi adalah transformasi total kehidupan bersama dalam bidang teknologi, organisasi sosial, dari yang tradisional ke arah pola-pola ekonomis dan politis yang didahului oleh negara- negara Barat yang telah stabil. Koentjaraningrat 1996 mengungkapkan bahwa modernisasi adalah usaha untuk hidup sesuai dengan zaman dan keadaan dunia sekarang. Sedangkan Soerjono Soekanto 1998 mengatakan bahwa modernisasi adalah suatu bentuk dari perubahan sosial yang biasanya terarah dan didasarkan pada suatu perencanaan. Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya modernisasi adalah sebuah proses pergeseran yang terjadi pada individu maupun masyarakat secara holistik sesuai dengan tuntutan zaman modern yang di dalamnya mengungkapkan semangat untuk hidup, bersikap, berpikir secara efektif, eisien, praktis, sederhana, menghargai kehidupan, dan menghargai waktu. 2. Berubahnya Berbagai Fungsi Keluarga Dampak yang paling mendasar dari modernisasi bagi keluarga adalah perubahan fungsi dalam keluarga, mulai dari fungsi pendidikan, fungsi sosialisasi anak, fungsi perlindungan, fungsi perasaan, fungsi agama, fungsi ekonomi, fungsi rekreatif, fungsi biologis, sampai pada fungsi memberikan status sosial. Hal tersebut dapat diidentiikasi di lingkungan kita, akan dijelaskan sebagai berikut. Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 113 Pertama adalah perubahan fungsi dalam bidang pendidikan. Keluarga yang dahulu bertanggungjawab dalam melatih anak pada usia dini dalam hal isik, mental, dan spiritual. Pada zaman modern fungsinya sudah mulai digeser oleh lembaga-lembaga pendidikan anak usia dini. Keluarga yang dahulu berfungsi memberikan pengetahuan tambahan dalam hal kognitif, tentang pelajaran- pelajaran yang ada di sekolah kini fungsinya mulai digeser oleh lembaga- lembaga bimbingan belajar. Namun seiring dengan perkembangan yang terus berjalan fungsi keluarga dalam bidang pendidikan mulai terlihat kembali dengan munculnya model home-schooling. Kedua adalah fungsi sosialisasi anak. Keluarga yang dahulunya bertugas untuk membentuk kepribadian anak, serta memperkenalkan pola tingkah laku, sikap, keyakinan, cita-cita, dan nilai-nilai yang dianut oleh kelompok sosial-masyarakat. Pada zaman modern perannya mulai digeser oleh lembaga-lembaga training yang menawarkan jasa pembentukan kepribadian, lembaga-lembaga konseling psikologis yang menawarkan jasa untuk mengetahui bakat dan minat melalui tes psikologi. Ketiga adalah fungsi perlindungan. Keluarga yang dahulunya bertugas untuk memberikan tempat yang nyaman bagi anggota keluarga dan memberikan perlindungan secara isik, ekonomi, maupun psikologi bagi seluruh anggotanya. Pada zaman modern fungsinya mulai digeser oleh lembaga-lembaga yang menawarkan jasa-jasa asuransi. Keempat adalah fungsi perasaan, keluarga yang dahulunya bertugas memberikan rasa seperti keintiman, perhatian, dan rasa aman yang tercipta dalam keluarga. Pada zaman modern perannya sudah mulai digeser oleh baby-sitter, day care, dan lain sebagainya. Kelima adalah fungsi agama, keluarga yang dahulunya mendorong perkembangan seluruh anggota menjadi insan beragama yang penuh ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta menunjukkan penghayatan dan perilaku nilai- nilai agama. Pada zaman modern perannya sudah mulai digeser oleh guru-guru spiritual yang menawarkan jasa serupa. Keenam adalah fungsi ekonomi. Keluarga yang dahulunya bertugas untuk mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, dan pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Pada zaman modern perannya sudah mulai diganti oleh perencana keuangan. Ketujuh adalah fungsi rekreatif. Keluarga yang dahulunya berfungsi untuk mencari hiburan, memberikan suasana yang segar dan gembira dalam lingkungan keluarga. Pada zaman modern perannya sudah mulai digeser oleh media cetak, elektronik, media social, timezone, dan game online. 72 Kelas XI SMA 3. Peran keluarga di tengah gaya hidup modern Sebagai seorang remaja yang terlibat dalam proses kehidupan modern, kamu perlu memahami kehadiran dan peran keluarga, selanjutnya melakukan analisis agar dapat mengambil sikap yang tepat. Dalam perspektif Kristiani dapat diungkap bahwa peran keluarga di tengah gaya hidup modern sangatlah penting dan perlu dicermati. Beberapa aspek dapat diidentiikasi sebagai berikut 1. Keluarga kristiani perlu membangun persekutuan pribadi-pribadi, dan melayani kehidupan. Keluarga kristiani juga dituntut untuk turut serta mengembangkan kehidupan perutusan gereja. 2. Dalam kehidupan keluarga Kristen, perlu dibangun persekutuan pribadi-pribadi yang dapat dilakukan dengan meletakkan cinta kasih sebagai asas dan kekuatan yang mempersatukan masing-masing anggotanya. Keluarga Kristen perlu menjaga persatuan yang utuh antara suami-istri dan membangun sebuah bentuk persatuan yang tidak terceraikan. Keluarga Kristen yang modern dalam perkembangan keadaan, perlu memberikan penghargaan yang tinggi terhadap hak-hak dan peranan perempuan, hal ini sebetulnya juga menjadi perhatian negara maupun pada aras dunia. Di samping itu keluarga juga perlu menjunjung tinggi hak-hak anak dan menganggap mereka memiliki pemikiran yang patut dihargai. Kehadiran orang lanjut usia yang menjadi anggota dalam keluarga juga perlu diperhatikan kebutuhannya dan mendapat penghargaan yang selayaknya. 3. Dalam kaitan dengan perkembangan masyarakat, keluarga dipanggil untuk turut serta dalam mengembangkan masyarakat, karena pada hakekatnya keluarga merupakan sel masyarakat yang pertama dan amat penting. Kehidupan berkeluarga pada hakekatnya merupakan pengalaman hidup bersatu dan berbagi rasa, sadar akan peranan sosial bagi lingkungan. Oleh karena itu, keluarga Kristen perlu menyadari terhadap rakhmat dan tanggung-jawabnya bagi masyarakat. 4. Di tengah perubahan keadaan dan masyarakat, keluarga perlu terlibat dalam hidup dan perutusan gereja. Hal itu dapat dilakukan dengan cara bersungguh- sungguh dalam membangun persekutuan keluarga yang beriman secara Gambar Simbol modernisasi tak pernah lepas dari kehidupan remaja masa kini Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 73 kokoh. Justru di tengah perubahan yang ada, keluarga Kristen harus mampu membangun persekutuan antar anggota keluarga untuk terus menerus berdialog dengan Tuhan dengan berbagai cara. Melalui keluarga kita bisa membangun persekutuan dengan orang lain dan melayani kebutuhan sesama. Oleh karena itu, keluarga Kristen diharapkan dapat melakukan iltrasi atau menyaring pengaruh negatif dari gaya hidup modern. Dengan demikian di tengah-tengah arus modernisasi keluarga Kristen mampu mejadi agen penanaman semangat positif yang tercermin dalam gaya hidup modern. Tahukah kamu bahwa sesungguhnya Alkitab memberikan contoh baik yang positif dan negatif berkaitan dengan gaya hidup modern pada waktu itu. Tentu kita bisa belajar dari contoh-contoh tersebut. Contoh yang positif kita bisa melihatnya dari Kejadian 3522b-29. Sedangkan contoh yang negatif terambil dari Matius 1916-26. Dalam Kejadian 3522b-29 mengisahkan tentang kehidupan keluarga Yakub yang memiliki 13 orang anak. Dari 13 anak tersebut Yusuf yang sudah menginjak remaja dikasihi oleh Yakub. Tentu saja hal ini menyebabkan para saudaranya iri hati. Lalu mereka menjual Yusuf menjadi budak di tanah Mesir. Namun pengaruh keluarga Yusuf yang dekat dengan Tuhan masih sangat mewarnai kehidupan Yusuf di tanah Mesir. Yusuf di tanah Mesir akhirnya dapat menjadi pemimpin muda di tengah lingkungan yang maju, bisa dikatakan modern pada saat itu, Yusuf tetap taat dan menjadi pemimpin muda yang takut kepada Tuhan. Akhirnya, Yusuf mampu menolong bapak dan saudara-saudaranya lepas dari bahaya kelaparan, hidup dalam “gaya hidup modern” di tanah Mesir, tetap memelihara kasihnya kepada Tuhan dan keluarganya. Walaupun saudara-saudaranya pernah membenci dan membuang dia, namun ia mampu mengatasi luka batin dan mengampuni para saudaranya sehingga dia dapat mentransformasi keluarganya, hidup berkecukupan dan tetap berjalan seturut dengan kehendak Tuhan. Contoh yang negatif dapat kita lihat dari kehidupan orang muda yang kaya, yang memiliki “gaya hidup modern” pada waktu itu, dapat kita pelajari dari Matius 1916-26. Meskipun orang muda pada ayat itu hidup bergelimang harta dan gaya hidup yang up to date tetapi ia mengalami kekosongan dan kebimbangan hidup, serta mencari jawaban kepada Tuhan Yesus. Pada saat Tuhan Yesus memberikan pilihan untuk hidup di jalan Tuhan atau “jalan dunia”, sayangnya orang muda tersebut memilih hidup dalam harta dunia yang dimiliki, terkungkung dalam pengaruh gaya hidup buruk yang ia pilih. Akibatnya dia kehilangan Kristus sebagai sumber kehidupan dan berkat. 74 Kelas XI SMA Kegiatan 3 Diskusi Kelompok kecil atau seluruh kelas penilaian kinerja 1. Apakah kamu termasuk orang yang memiliki gaya hidup modern? Jelaskan …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… 2. Apakah keluargamu termasuk keluarga yang memiliki gaya hidup modern? Jelaskan …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… 3. Bentuk gaya hidup modern seperti apa yang ada dalam dirimu? Jelaskan …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… 4. Bentuk gaya hidup modern seperti apa yang ada dalam keluargamu? Jelaskan …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… Kegiatan 4 Membuat Tulisan Guru akan membimbing kamu dalam kelompok atau individu untuk membuat tulisan mengenai apa yang kamu temukan ketika melakukan proses menggali informasi mengenai bentuk-bentuk gaya hidup modern yang kamu lakukan dan alami di lingkungan keluarga masing-masing. Kegiatan 5 Presentasi Guru akan meminta kamu untuk mempresentasikan hasil yang kamu peroleh dari proses menggali informasi yang kamu lakukan dengan subjek diri kamu sendiri dan keluarga kamu mengenai bentuk-bentuk gaya hidup modern. Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 75 C. Penutup

peran keluarga ditengah gaya hidup modern